Selasa, 20 Oktober 2015

PENGARUH ALIRAN CASH FLOW DI INDONESIA TERHADAP PERTUKARAN NILAI RUPIAH DAN USD


PENGARUH ALIRAN CASH FLOW DI INDONESIA TERHADAP PERTUKARAN NILAI RUPIAH DAN USD


Melemahnya nilai tukar rupiah
Nilai tukar atau dikenal  sebagai kurs dalam keuangan adalah sebuah perjanjian yang dikenal sebagai nilai tukar mata uang terhadap pembayaran barang atau jasa pada saat kini atau di kemudian hari. Nilai tukar merupakan salah satu indicator kondisi perekonomian suatu negara. Ketidakstabilan nilai tukar dalam beberapa waktu lalu cenderung memperlihatkan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dollar semakin melemah , hal ini disebabkan beberapa faktor antara lain :

  • Neraca perdagangan tahun ini defisit karena lebih besar impor daripada ekspor.
  • Neraca transaksi berjalan juga mengalami defisit karena pembayaran-pembayaran utang luar negeri yang banyak jatuh tempo.
  • Cadangan devisa yang menurun , Saat ini, cadangan devisa Indonesia per Agustus 2013 tercatat sekitar 97 miliar dollar AS, jumlahnya terus menurun dari nilai sebelumnya di awal tahun USD 106 Milyar .
  • Beberapa kebijakan ekonomi pemerintah tidak cukup efektif dalam mengatasi masalah ini .
  • Para petinggi negeri yang bertanggung jawab atas ekonomi sibuk dengan urusannya masing-masing (politik).
  • Budiono sibuk menghadapi skandal Bank Century, Hatta Rajasa sibuk politik, Gita Wirjawan sibuk konvensi Partai Demokrat. Hal ini menyebabkan kondisi perekonomian Pada 2014 semakin auto pilot.
  • Meningkatnya kebutuhan dollar karena adanya pembayaran barang2 impor serta pembayaran utang yang jatuh tempo pada akhir bulan dari perusahaan-perusahaan di Indonesia
Nilai tukar sebuah mata uang ditentukan oleh hubungan penawaran-permintaan (supply-demand) atas mata uang. Jika permintaan atas sebuah mata uang meningkat, sementara penawarannya tetap atau menurun, maka nilai tukar mata uang itu akan naik. Kalau penawaran sebuah mata uang meningkat, sementara permintaannya tetap atau menurun, maka nilai tukar mata uang itu akan melemah. Dengan demikian, Rupiah melemah karena penawaran atasnya tinggi, sementara permintaan atasnya rendah.
Faktor yang menyebabkan penawaran atas rupiah tinggi, sementara atasnya rendah adalah keluarnya sejumlah besar investasi portofolio asing dari Indonesia. Keluarnya investasi portofolio asing ini akan menurunkan nilai tukar Rupiah, karena dalam proses ini, investor menukar Rupiah dengan mata uang negara lain untuk diinvestasikan di negara lain. Maka akan terjadi peningkatan penawaran atas Rupiah.

Dampak Melemahnya Rupiah
Banyak sekali dampak yang di ciptakan dari penurunan nilai tukar rupiah baik yang positif maupun negative.Dampak negatif penurunan nilai tukar adalah secara efektif akan menurunkan daya beli (permintaan) konsumen terutama masyarakat berpendapatan menengah dan rendah (miskin). Dampak penurunan permintaan ini akan mendorong menurunnya produksi barang dan jasa.Bahaya lain yang datang setelah depresiasi rupiah (devaluasi) melalui mekanisme pasar adalah bahaya inflasi. Indonesia masih banyak mengimpor bahan baku dan barang modal yang cukup besar. Karena harga dollar yang relatif lebih mahal dibading dengan rupiah, maka merosotnya nilai rupiah di satu pihak mendorong ekspor, akan tetapi melalui time-lag tertentu (2-3 tahun) akan bersifat inflatoar kerena sifat cost-push inlfation tersebut. Kalau Indonesia tidak mampu mengurangi impor serta meningkatkan pruduktifitas ekonomi dan ekspor maka bahaya inflasi akan segera dihadapi karena sifat cost-push inflation tersebut. Faktor musim kemarau panjang, kebakaran hutan, bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir bandang, serta faktor alam lain akan dapat memperburuk keadaan ekonomi terutama meningkatnya harga barang konsumsi yang berakhir pada peningkatan inflasi.
Melemahnya nilai rupiah terhadap dollar dipastikan berdampak terhadap sektor pertanian dan agribisnis. Bagi perusahaan-perusahaan yang menggunakan bahan bakunya dari dalam negeri, gejolak keuangan mungkin tidak berpengaruh demikian besar, dan apabila sebagian besar output diekspor, maka akan memiliki dampak positif. Namun, apabila perusahaan menggunakan bahan baku yang diimpor dari luar negeri, maka implikasi gejolak keuangan akan berpengaruh terhadap struktur biaya (meningkatkan biaya per unit input dan output) yang lebih besar. Apabila pasarnya dalam negeri, maka akan semakin suram. Dalam kondisi ini, gejolak keuangan berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan yang bersangkutan.

Solusi
Dengan adanya masalah menurunnya nilai tukar Rupiah di atas dengan penyebab dan dampaknya,  tentunya kita telah mengetahui dengan jelas bahwa nilai Rupiah mungkin akan lebih jatuh lagi apabila tidak ada tindakan penyelesaian yang efektif dan efisien. Salah satu solusi yang dapat kita peroleh adalah dengan memancing investor-investor asing untuk masuk ke Indonesia dan meningkatkan nilai Ekspor barang serta mengurangi Impor barang. Investasi asing yang menurun akhir-akhir ini, seperti disebutkan di atas, jelas-jelas mengurangi nilai tukar Rupiah. Investor asing yang menanamkan investasinya ke Negara Indonesia ini harus dipancing agar kembali dan diusahakan agar bertambah jumlahnya dangan terbukanya pasar saham dengan tawaran yang menarik dan meyakinkan.
Sumber referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar