PENGARUH ALIRAN CASH FLOW DI
INDONESIA TERHADAP PERTUKARAN NILAI RUPIAH DAN USD
Melemahnya nilai tukar rupiah
Nilai
tukar atau dikenal sebagai kurs dalam keuangan adalah sebuah
perjanjian yang dikenal sebagai nilai tukar mata uang terhadap pembayaran
barang atau jasa pada saat kini atau di kemudian hari. Nilai tukar merupakan
salah satu indicator kondisi perekonomian suatu negara. Ketidakstabilan nilai
tukar dalam beberapa waktu lalu cenderung memperlihatkan bahwa nilai tukar
rupiah terhadap dollar semakin melemah , hal ini disebabkan beberapa faktor
antara lain :
- Neraca perdagangan tahun ini defisit karena lebih besar impor daripada ekspor.
- Neraca transaksi berjalan juga mengalami defisit karena pembayaran-pembayaran utang luar negeri yang banyak jatuh tempo.
- Cadangan devisa yang menurun , Saat ini, cadangan devisa Indonesia per Agustus 2013 tercatat sekitar 97 miliar dollar AS, jumlahnya terus menurun dari nilai sebelumnya di awal tahun USD 106 Milyar .
- Beberapa kebijakan ekonomi pemerintah tidak cukup efektif dalam mengatasi masalah ini .
- Para petinggi negeri yang bertanggung jawab atas ekonomi sibuk dengan urusannya masing-masing (politik).
- Budiono sibuk menghadapi skandal Bank Century, Hatta Rajasa sibuk politik, Gita Wirjawan sibuk konvensi Partai Demokrat. Hal ini menyebabkan kondisi perekonomian Pada 2014 semakin auto pilot.
- Meningkatnya kebutuhan dollar karena adanya pembayaran barang2 impor serta pembayaran utang yang jatuh tempo pada akhir bulan dari perusahaan-perusahaan di Indonesia
Nilai
tukar sebuah mata uang ditentukan oleh hubungan penawaran-permintaan
(supply-demand) atas mata uang. Jika permintaan atas sebuah mata uang
meningkat, sementara penawarannya tetap atau menurun, maka nilai tukar mata
uang itu akan naik. Kalau penawaran sebuah mata uang meningkat, sementara
permintaannya tetap atau menurun, maka nilai tukar mata uang itu akan melemah.
Dengan demikian, Rupiah melemah karena penawaran atasnya tinggi, sementara permintaan atasnya rendah.
Faktor
yang menyebabkan penawaran atas rupiah tinggi, sementara atasnya rendah adalah
keluarnya sejumlah besar investasi portofolio asing dari Indonesia. Keluarnya
investasi portofolio asing ini akan menurunkan nilai tukar Rupiah, karena dalam
proses ini, investor menukar Rupiah dengan mata uang negara lain untuk
diinvestasikan di negara lain. Maka akan terjadi peningkatan penawaran atas Rupiah.
Dampak Melemahnya Rupiah
Banyak
sekali dampak yang di ciptakan dari penurunan nilai tukar rupiah baik yang
positif maupun negative.Dampak negatif penurunan nilai tukar adalah secara
efektif akan menurunkan daya beli (permintaan) konsumen terutama masyarakat
berpendapatan menengah dan rendah (miskin). Dampak penurunan permintaan ini
akan mendorong menurunnya produksi barang dan jasa.Bahaya lain yang datang
setelah depresiasi rupiah (devaluasi) melalui mekanisme pasar adalah bahaya
inflasi. Indonesia masih banyak mengimpor bahan baku dan barang modal yang
cukup besar. Karena harga dollar yang relatif lebih mahal dibading dengan
rupiah, maka merosotnya nilai rupiah di satu pihak mendorong ekspor, akan
tetapi melalui time-lag tertentu (2-3 tahun) akan bersifat inflatoar kerena
sifat cost-push inlfation tersebut. Kalau Indonesia tidak mampu mengurangi
impor serta meningkatkan pruduktifitas ekonomi dan ekspor maka bahaya inflasi
akan segera dihadapi karena sifat cost-push inflation tersebut. Faktor
musim kemarau panjang, kebakaran hutan, bencana alam seperti gempa bumi,
tsunami, gunung meletus, banjir bandang, serta faktor alam lain akan dapat
memperburuk keadaan ekonomi terutama meningkatnya harga barang konsumsi yang
berakhir pada peningkatan inflasi.
Melemahnya
nilai rupiah terhadap dollar dipastikan berdampak terhadap sektor pertanian dan
agribisnis. Bagi perusahaan-perusahaan yang menggunakan bahan bakunya dari
dalam negeri, gejolak keuangan mungkin tidak berpengaruh demikian besar, dan
apabila sebagian besar output diekspor, maka akan memiliki dampak positif.
Namun, apabila perusahaan menggunakan bahan baku yang diimpor dari luar negeri,
maka implikasi gejolak keuangan akan berpengaruh terhadap struktur biaya
(meningkatkan biaya per unit input dan output) yang lebih besar.
Apabila pasarnya dalam negeri, maka akan semakin suram. Dalam kondisi ini,
gejolak keuangan berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan yang
bersangkutan.
Solusi
Dengan
adanya masalah menurunnya nilai tukar Rupiah di atas dengan penyebab dan
dampaknya, tentunya kita telah mengetahui dengan jelas bahwa nilai Rupiah
mungkin akan lebih jatuh lagi apabila tidak ada tindakan penyelesaian yang
efektif dan efisien. Salah satu solusi yang dapat kita peroleh adalah dengan
memancing investor-investor asing untuk masuk ke Indonesia dan meningkatkan
nilai Ekspor barang serta mengurangi Impor barang. Investasi asing yang menurun
akhir-akhir ini, seperti disebutkan di atas, jelas-jelas mengurangi nilai tukar
Rupiah. Investor asing yang menanamkan investasinya ke Negara Indonesia ini
harus dipancing agar kembali dan diusahakan agar bertambah jumlahnya dangan
terbukanya pasar saham dengan tawaran yang menarik dan meyakinkan.
Sumber referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar