Seks Bebas Makin
Marak Di Kalangan Remaja
Mari sejenak kita simak, ironi yang
tengah terajadi di negara kita tercinta. Menurut data statistik internasional,
Indonesia merupakan negara dengan pemeluk Islam terbanyak di seluruh dunia.
Mengaku ber-Tuhan-kan Allah yang Maha Esa, berkiblat kepada Ka’bah,
ber-nabi-kan Muhammad SAW dan Al-Qur’an sebagai kitab sucinya.
Islam telah mensyari’atkan kepada pemeluknya agar tidak berduaan dengan
lawan jenis yang bukan
muhrim apalagi sampai bersentuhan anggota badan
antara keduanya, namun ternyata para orang tua dan masyarakat kita pada umumnya
menganggap pacaran sebagai sesuatu yang wajar, bahkan menganjurkan agar anaknya
berpacaran terlebih dahulu sebelum menikah karena alasan belum lulus kuliah dan
belum punya penghasilan yang besar, mereka seakan menutup mata atas apa yang
dilakukan anak-anaknya ketika berpacaran.
Pada tataran yang lebih tinggi, Islam memerintahkan kepada para penguasa di
negeri ini yang mayoritas beragama Islam untuk menerapkan hukum rajam dan
cambuk kepada siapa saja yang berani melakukan perzinahan apabila terbukti.
Tapi yang dilakukan oleh penguasa dan pemerintah malah memberikan tempat
yang aman dan nyaman kepada para pelacur yang biasa disebut dengan daerah
lokalisasi, menjadikan pelacuran sebagai salah satu pekerjaan/profesi yang ada
di Indonesia yang dikenal dengan istilah PSK (Pekerja Seks Komersil), berencana
mendirikan atm kondom yang hanya dengan uang 500 Rupiah dapat mendapatkan satu
kondom dan mensahkan RUU tentang aborsi.
Selain itu para penguasa di negeri ini sangat bangga dengan diterapkannya
sistem negara produk barat yang notabene beragama non-Islam, yaitu kapitalis
sekuler dibawah naungan demokrasi yang mengagungkan kebebasan individu dalam
segala hal dengan menjadikan HAM (Hak Asasi Manusia) sebagai tamengnya.
Sehingga terbentuklah prinsip “apapun yang dilakukan manusia selama tidak
merugikan orang lain adalah sah walaupun ajaran agama telah menentang secara
keras”. Pemerintah juga ‘mempersulit’ orang untuk menikah dengan menaikkan batas
umur nikah, biaya nikah yang terlampau mahal ditambah lagi dengan prilaku oknum
petugas KUA yang mensyaratkan bayaran yang terlampau tinggi padahal ia telah
mendapatkan gaji bulanan dari pemerintah.
Begitu juga dengan kaum intelektual di negeri ini, para pakar seksologi yang
juga beragama Islam, malah mengkampanyekan pendidikan seks yang berasal dari
barat, padahal sudah jelas negara-negara yang telah menerapkan pendidika seks
sejak dahulu adalah negara-negara yang paling bobrok moralnya dengan tingkat pelecehan
seksual paling tinggi, pendidikan seks bukan mengurangi prilaku seks bebas
tetapi malah memberi inspirasi kepada para remaja untuk melakukan seks bebas.
Islam memerintahkan pemeluknya agar menutup aurat dari bawah pusar hingga
kedua lutut kakinya bagi laki-laki dan seluruh tubuhnya kecuali wajah dan
telapak tangan bagi kaum perempuan, akan tetapi orang-orang media yang juga
beragama Islam malah membuat desain iklan dan acara-acara televisi yang malah
menonjolkan aurat wanita, seakan mereka tidak ber-Tuhan lagi kepada Allah
tetapi Tuhannya adalah
Rating, mereka akan melakukan apa saja yang dapat
menaikan
Rating media yang dimilikinya.
Terlebih lagi para seniman Indonesia termasuk para aktor dan aktris di
dalamnya, selalu menggaungkan kebebasan berekspresi. Bagi mereka tubuh manusia
adalah keindahan yang harus dieksploitasi tanpa batas, akhirnya maraklah
pornografi dan pornoaksi di negeri ini.
Minuman beralkohol telah jelas-jelas diharamkan oleh Islam karena efeknya
dapat menghilangkan akal manusia sehingga pelakunya dapat melakukan tindakan di
luar akal sehat termasuk tindakan pemerkosaan.
Tetapi, lihatlah di sekeliling kita, tidak perlu jauh-jauh dan tidak perlu
susah payah mencari ke tempat-tempat penjual minuman beralkhohol yang
tersembunyi, beberapa meter dari rumah kita terdapat toko-toko dengan sistem
ekonomi mikro yang menjual minuman beralkohol secara bebas, aman dan
terang-terangan tanpa ada yang menindak baik dari aparat, pemerintah maupun
para tokoh daerah.
Dasarnya remaja memang suka menentang, karena ia sedang berada dalam masa
transisi menuju kedewasaan dan kemandirian, ia memerlukan banyak masukan dan
pengalaman untuk menentukan arah hidupnya. Banyak hal baru yang ingin ia coba
namun kadang terbentur dengan kondisi pribadi dan keadaan diluar, akhirnya ia
sering membangkang terhadap peraturan yang ia anggap sebagai pengekang dan
penghalang bagi dirinya mendapatkan apa yang ia inginkan.
Jika keadaan remaja yang seperti itu diperparah dengan kelamahan para orang
tua dalam mendidik anak-anaknya dan pemerintah yang mandul karena tidak dapat
menjalankan hukum yang berlaku malah membuat kebijakan-kebijakan yang
nyeleneh
dan jauh dari tuntunan Rasulullah Saw padahal mereka semua orang Islam maka
akan bertambah rusaklah kehidupan remaja saat ini, belum lagi ditambah dengan
gempuran budaya barat yang masuk lewat televisi dan internet, seakan semua
membentuk sebuah lingkaran setan yang teramat kuat dan tidak ada celah untuk
para remaja terbebas dari jeratan ikatan tersebut.
problematika pergaulan bebas di kalangan remaja tidak akan pernah
terpecahkan bahkan malah semakin membesar jika masyarakat dan pemimpinnya tidak
mau kembali kepada ajaran Islam yang mulia yang bersumber dari wahyu
Allah (Al-Qur’an dan Hadits) sebagai pencipta manusia itu sendiri, yang paling
mengetahui keadaan remaja dibanding siapapun.
Sebuah ajaran yang jelas-jelas telah berhasil membangun peradaban di setiap
negeri yang dilewatinya, meninggikan derajat para pemeluknya yang taat diatas
semua golongan dan sebuah ajaran yang takkan pernah tertandingi ketinggiannya
dan takkan pernah terbantahkan kebenarannya hingga hari kiamat.
“
Dan barang siapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya,
dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu’min, Kami biarkan ia
leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke
dalam jahannam, dan jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (QS.
An-Nisa: 115).
Jadi, para remaja kita melakukan seks bebas, terjadinya kehamilan di luar
nikah, kejahatan aborsi yang terjadi dimana-mana itu bukan salah siapa-siapa
tetapi salah kita semua yang tidak mau taat kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.
Ø
Akar permasalahan
Permasalahan dari berita di atas karena banyak umat manusia yang mengabaikan
tentang ajaran agama islam dan membiarkan ke masa bodohan dalam dirinya
sehingga banyak yang berbuat semaunya sendiri
dan karena itu manusia lalai yang ingin mengikuti kata nafsu nya ,
disitulah dia akan berbuat zinah dan seks bebas pun merajalela di kalangan
remaja.
Ø
Penyelesaian
Penyelesaian yang harus dilakukan dari berita ini kita harus bias menjaga
hawa nafsu untuk bisa dikendalikan dan meningkatkan iman kita dengan cara
mempelajari tentang ajaranagama islam dengan
benar,selain dari pada itu kita harus bisa memilih pergaulan yang benar
jangan memilih pergaulan yang bebas dan yang terpenting kita harus selalu taat
pada Allah SWT.
Ø
Kesimpulan
Kesimpulan yang di dapat dari berita ini adalah tidak banyak manusia yang
masih lalai dengan apa yang dilakukannya
hanya ingin mengkiti dari apa kata nafsu nya.
www.google.com
www.islampos.com